Locked-in Range Analysis (LRA) adalah metodologi analisis market yang mengidentifikasi kisaran harga di mana pelaku pasar “terperangkap” dalam posisi tidak efisien atau rugi. Ide pokoknya adalah menemukan poin yang tepat ketika sebagian besar trader terjebak dan memakai ketidakseimbangan ini sebagai papan loncat untuk memprakirakan arah pergerakan harga.
1. Konsep Inti
LRA berfokus pada ide tentang “locked-in range” (kisaran terkunci), zona harga tempat terjadinya akumulasi posisi yang signifikan. Tetap saja market gagal berlanjut ke arah yang diantisipasi dan tetap berada dalam kondisi datar dan berkonsolidasi. Saat harga akhirnya menembus kisaran ini, gelombang exit yang terpaksa, pemicu stop-loss, dan penutupan posisi mendorong market ke arah breakout.
Logika kunci LRA:
- Trader menahan posisi di dalam kisaran, berharap terjadi breakout ke arah tertentu.
- Saat harga tembus ke arah berlawanan, para trader yang merugi terpaksa menutup posisi, yang memotori pergerakan.
- Ini menciptakan likuiditas terpaksa, yang menyediakan peluang berprobabilitas tinggi untuk entri di arah breakout.
2. Membangun Kisaran
Kisaran yang valid biasanya muncul di timeframe per jam (hourly) dan lebih tinggi. Ini terbentuk setelah pergerakan direksional dan mencerminkan periode konsolidasi, dicirikan dengan volatilitas yang menurun, volume di dalam kisaran meningkat, dan kembali berulang ke zona tengah.
Kisaran dianggap “locked-in” (terkunci) kalau:
- Ada akumulasi posisi yang jelas di dalamnya.
- Market tetap berada di dalam kisaran untuk jangka waktu yang lama.
- Ada level-level harga yang jelas di atas dan bawah kisaran tempat stops dan target berkonsentrasi.
3. Logika Entri
Begitu kisaran terkunci sudah teridentifikasi, trader menunggu harga tembus dengan meyakinkan. Breakout itu sendiri sebaiknya bukan sekadar dorongan teknikal, karena harus menunjukkan tanda-tanda ketidakseimbangan dan likuidasi market:
- Momentum tajam.
- Volume meningkat.
- Candlestick dengan badan besar dan sumbu minimal.
Begitu terkonfirmasi: - Entri dilakukan searah breakout.
- Stop-loss ditaruh di dalam kisaran (aturannya adalah di bawah pertengahan kisaran (middle of the range) untuk deal beli dan di atas pertengahan kisaran untuk deal jual);
- Take-profit diatur 1,5–2 kali tinggi kisaran atau di level support/resistance di mana ketidakseimbangan likuiditas mungkin terjadi.


4. Keunggulan LRA
Struktur jelas: Sistem menyediakan kriteria entri dan exit yang straightforward berdasarkan logika, bukan menebak-nebak.
- Eksploitasi inefisiensi: Berfokus pada momen ketika sebagian besar trader salah dan terpaksa exit.
- Ramah volume: Bisa efektif dipasangkan dengan analisis klaster, profil volume, atau alat bantu delta.
- Serbaguna: Berguna di seluruh setup trading intraday dan swing.
5. Keterbatasan dan Risiko
Meskipun jelas, LRA memiliki beberapa kelemahan penting:
- Salah mengidentifikasi kisaran: Tidak setiap konsolidasi adalah jebakan dan tiap setiap breakout itu nyata.
- Asumsi manipulasi: Konsep ini berasumsi bahwa pemain besar dengan sengaja menjebak trader lebih kecil, yang kelewat menyederhanakan dinamika market.
- Konfirmasi terlambat: Seringnya, entri datang setelah pergerakan awal, mengurangi rasio risiko-reward.
- Butuh konteks: Tanpa pemahaman lebih luas tentang tren pasar, LRA mungkin menghasilkan sinyal palsu.
6. Perbandingan LRA dengan Fase Aktivitas Market
LRA punya banyak kemiripan dengan metodologi fase aktivitas market. Dalam interpretasi klasik, ada fase seimbang dan fase impulse. Dalam fase seimbang, pelaku pasar mengakumulasi posisi; market berada dalam keseimbangan, tapi tidak ada kepastian. Lalu terjadi breakout impulse di salah satu batas keseimbangan dan market memasuki fase impulse (fase tren). Dalam metodologi LRA, fase seimbang merujuk ke kisaran trader yang “terkunci” (locked) yang terjadi setelah harga meninggalkan kisaran.
Dalam kedua metodologi, entri dilakukan searah breakout. Dalam kedua metodologi, entri yang disukai adalah setelah tes kisaran.


Kemungkinan besar Anda sudah pernah melihatnya sebelum ini.
7. Korelasi Antara LRA dan Volume
Jumlah posisi terbuka (yang punya pengaruh langsung ke perubahan harga) tergantung pada volume yang diperdagangkan dan durasi waktu yang dihabiskan di dalam satu kisaran. Tanpa mengetahui jumlah persis posisi terbuka di dalam kisaran harga dan jumlah posisi ditutup setelah melanggar level TPSL, trader bisa mengandalkan skenario volume exit rata-rata saja.
Level breakout volume:

Tergantung sasaran trading dan durasi menahan posisi, pelaku pasar mungkin lebih memilih pendekatan mengikuti tren atau trading flat.
- Preferensi Tren. Merujuk kepada kemungkinan pembalikan harga dari kisaran saat kembali, berdasarkan adanya posisi terbuka yang terperangkap. Posisi-posisi ini diposisikan terhadap volume dominan, membuatnya menguntungkan bagi market maker untuk meng-quote atau menahan harga di level itu.
- Preferensi Flat. Merujuk kepada kemungkinan harga kembali ke kisaran setelah menembus level TPSL. Ini didasarkan pada tidak adanya atau eliminasi (mis., melalui stop-loss yang terpantik) dari ketidakseimbangan signifikan posisi yang terbuka. Mengingat volume yang tersisa, mungkin market maker diuntungkan dengan menyesuaikan harga guna mengeksekusi order breakeven dan/atau stop-loss untuk posisi menguntungkan yang tersisa.
Contoh Praktis


Strategi ini bekerja sangat baik di pasangan valas, logam, dan indeks major, di mana retail trader aktif dan peka terhadap level kunci.
Kekuatan Strategi LRA
LRA bukanlah peluru perak. Ini cara terstruktur untuk membaca market melalui lensa ketidakseimbangan likuiditas dan psikologi kerumuman. Kekuatannya terletak dalam mengidentifikasi area di mana orang lain sudah telanjur salah dan memakai momen itu untuk keuntungan Anda.
Meski demikian, seperti sistem trading lainnya, LRA perlu:
- Konfirmasi dari volume, perilaku candlestick, dan struktur market.
- Lakukan backtest dan validasi dengan hati-hati.
- Manajemen risiko ketat.
Bagi trader berpengalaman, LRA bisa menjadi filter yang hebat atau bahkan inti sistem. Untuk trader lebih baru, menawarkan insight berharga mengenai perilaku pasar, terutama bagaimana likuiditas dan psikologi bersilangan di zona harga kunci.